1 Koli Artinya Dalam Pengiriman yang Belum Banyak Kamu Tahu – Saat ini mengirim barang sudah menjadi kebiasaan yang lumrah dilakukan oleh masyarakat di Indonesia. Istilah yang sering ditemukan dalam pengiriman barang ataupun logistik adalah “1 koli”.
Banyak orang yang masih bingung dan tidak memahami saat mendengar istilah tersebut. Padahal istilah 1 koli sangat umum di dunia pengiriman barang dan logistik.
Sedang Membahas Tentang
ToggleSebagian orang banyak yang mengira bahwa koli adalah berat barang, ada juga yang menganggap volume. Namun pengertian koli tersebut bisa lebih rumit dari yang kita kira.
Maka dari itu agar tidak ada kesalahpahaman ketika mengirim ataupun menerima barang, penting bagi kamu mengetahui apa arti 1 koli.
Terutama bagi pelaku bisnis ataupun individual yang sering melakukan kirim mengirim barang. Disini akan membahas secara keseluruhan, simak selengkapnya.
Apa Artinya Koli
Sederhananya, koli merupakan satuan hitung untuk jumlah barang dalam pengiriman logistik. Dalam hal pengiriman, satu koli diartikan satu unit barang atau kemasan, namun bukan berdasarkan berat maupun volume.
Satu koli biasanya berarti 1 kardus, 1 box, atau 1 karung yang siap dikirimkan. Seperti contoh jika kamu mengirimkan 5 kardus berisikan pakaian, berarti itu disebut 5 koli.
Sehingga 1 koli artinya 1 buah paket ataupun kemasan yang dihitung sebagai 1 entitas dalam pengiriman. Koli tidak mementingkan seberapa banyak isi ataupun beratnya. Jadi jangan heran jika setiap koli memiliki ukurang yang berbeda-beda.
Fungsi dan Tujuan Penggunaan Koli
Di dunia pengiriman barang, istilah “koli” bukan sekadar satuan hitung biasa. Kehadirannya memegang peran penting dalam memperlancar proses distribusi, terutama ketika melibatkan banyak barang dalam satu pengiriman. Tanpa sistem semacam ini, urusan logistik bisa jadi jauh lebih rumit.
Baca Juga : Perbedaan Arti Drop Off dan Pick Up, Mana yang Lebih Mudah?
Mempermudah Pencatatan Jumlah Barang
Bayangkan sebuah gudang yang menerima puluhan paket setiap hari. Isinya bisa bermacam-macam ada yang berupa dus besar, karung, koper, bahkan drum.
Kalau setiap barang harus dicatat berdasarkan isi dan jenisnya satu per satu, tentu akan memakan waktu, belum lagi rawan keliru.
Nah, di sinilah koli berperan. Dengan satuan ini, barang-barang cukup dihitung berdasarkan jumlah kemasannya saja.
Jadi, walaupun isi tiap paket berbeda, selama dikemas terpisah, masing-masing dianggap satu koli. Ringkas, praktis, dan seragam.
Sistem semacam ini sudah jadi kebiasaan banyak perusahaan ekspedisi. Mereka cukup mencatat, misalnya, “pengiriman terdiri dari 12 koli.” Tak perlu menyebut detail isi tiap dus, jumlah fisik sudah cukup sebagai patokan.
Membantu Identifikasi Barang Secara Cepat
Setiap koli biasanya dilengkapi label yang biasa berupa nomor urut, stiker, barcode, atau bahkan hanya tulisan tangan yang menyebut kota tujuan. Tujuannya yakni hanya untuk mudahkan barang dikenali selama perjalanan.
Misalnya, ada kiriman dari Jakarta ke Balikpapan berjumlah 7 koli. Saat sampai di gudang transit, petugas bisa langsung memeriksa apakah semuanya lengkap.
Kalau ternyata hanya ada 6 koli, bisa segera dicari mana yang tertinggal. Tanpa label dan penomoran, pelacakan seperti ini akan jauh lebih sulit.
Di sisi lain, dengan sistem label, kurir pun jadi lebih mudah saat menyortir barang yang akan diantar. Mereka tinggal cocokkan kode atau nomor yang tertera, tanpa perlu membuka atau menebak isi kemasannya.
Menyesuaikan Kapasitas Muatan
Jumlah koli juga sangat membantu ketika menghitung kapasitas kendaraan. Apakah truk yang dipakai sesuai dengan barang yang akan dimuat.
Sehingga ekspedisi dapat menaksir apakah perlu dua kali jalan atau cukup sekali angkut saja. Ini semua bisa mengatasi pertanyan dan memperhitungkan dengan melihat berapa koli barang yang harus dibawa.
Misalnya, untuk satu truk engkel dengan kapasitas maksimumnya sekitar 50 koli ukuran sedang. Jika pengiriman hari itu ada 60 koli, berarti harus dibagi dua ritase atau ditambah kendaraan lain. Informasi ini penting agar kendaraan tidak kelebihan muatan, yang bisa berisiko di jalan.
Baca Juga : Perbedaan 9 Jenis Truk dan Kapasitasnya Untuk Muat Barang
Di samping itu, mengetahui jumlah koli juga membuat penyusunan barang menjadi lebih efisien. Penyedia jasa ekspedisi dapat mengatur posisi barang agar pas dan tidak ada ruang kosong yang terbuang sia-sia.
Menjadi Acuan Saat Terjadi Kerusakan atau Kehilangan
Dunia ekspedisi tidak hanya bergantung internal seperti sistem, SDM, dan manajemen. Melainkan juga pada faktor eksternal yang terkadang diluar kendali manusia.
Ada barang yang rusak karena cuaca, tertindih muatan lain, atau hilang saat bongkar muat. Jumlah koli sering dijadikan acuan saat menghitung kerugian atau mengajukan klaim asuransi.
Misalnya dari 10 koli yang dikirim terdapat 1 koli dengan kondisi basah karena bocor di gudang pelabuhan.
Pihak ekspedisi bisa langsung mencatat bahwa hanya satu koli yang terdampak. Ini akan mempermudah proses ganti rugi, karena kerusakannya jelas dan bisa diidentifikasi dengan cepat.
Tak hanya soal asuransi, sistem koli juga melindungi pengirim dan penerima dari kemungkinan barang tertukar atau salah kirim. Karena masing-masing unit sudah diberi tanda, kecil kemungkinan satu koli akan nyasar ke alamat yang berbeda.
Mempermudah Distribusi ke Banyak Tujuan
Ada kalanya satu pengiriman tak hanya menuju satu alamat, mungkin saja satu truk membawa barang untuk lima toko berbeda dalam satu kota.
Dengan memisahkan barang per koli, kurir bisa menurunkan barang sesuai titik tujuan tanpa perlu membongkar semuanya.
Setiap koli cukup ditandai nama penerima dan alamat tujuan. Jadi saat truk sampai di titik pertama, tinggal turunkan koli yang sesuai. Sisanya tetap aman dalam kendaraan sampai giliran alamat berikutnya.
Tanpa sistem ini, kurir bisa kebingungan mencari mana barang yang harus diturunkan di titik tertentu. Efeknya proses pengerjaan menjadi tidak efisien, tapi juga berisiko ada yang salah kirim.
Mendukung Sistem Digital Logistik
Di era sekarang, banyak perusahaan ekspedisi sudah memakai sistem berbasis komputer. Artinya, semua data pengiriman dicatat secara digital termasuk jumlah koli, berat barang, hingga status perjalanan.
Koli menjadi bagian dari sistem ini. Setiap unit dikodekan, dipindai, lalu dilacak lewat software. Dari gudang awal sampai ke penerima, semua perjalanan bisa dipantau.
Jika terdapat kendala ditengah proses logistik, sistem bisa langsung memberi notifikasi. Misalnya, koli dengan kode tertentu belum sampai di gudang transit padahal yang lain sudah. Petugas bisa langsung melakukan pengecekan tanpa harus menelusuri semuanya secara manual.
Perbedaan 1 Koli dengan Berat dan Volume
Banyak orang masih keliru mengartikan koli dengan berat atau volume. Padahal, bila dilihat secara makna sangat jauh berbeda. Berikut ini Djatgo akan menjelaskan perbedaan antara koli dengan berat dan volume, simak dibawah ini!
Perbedaan Koli dengan Berat
Berat adalah massa suatu barang yang dikukur dengan satuan kilogram (Kg) atau gram (g). Seseorang mengetahui berapa jumlah berat dari barang yang dimiliki menggunakan alat ukur yang disebut timbangan.
Berbeda dengan berat, koli tidak memiliki satuan dan tidak perlu menggunakan alat untuk dapat mengetahui berapa jumlah koli. Misalkan, seseorang ingin mengirim barang dengan membawa 3 kardus dengan berat masing-masingnya adalah 10 kg dan diserahkan kepada pihak ekspedisi. Ini berarti:
- Ekspedisi menerima 3 koli barang dari pengirim
- Total berat barang dari semua koli yakni 30 kg
Jumlah koli tidak mencerminkan berat barang, karena bisa jadi seseorang mengirim 1 koli dengan berat 50 kg. Bisa juga terdapat 3 koli dengan berat barang yang berbeda-beda setiap kolinya.
Perbedaan Koli dengan Volume
Volume diukur dalam satuan liter atau meter kubik (m³). Volume menunjukkan seberapa besar ruang yang ditempati suatu barang. Sama seperti berat, volume tidak menjadi dasar utama dalam penghitungan koli. Satu koli bisa berisi barang kecil tetapi berat, atau besar namun ringan.
Sebagai contoh :
- Sebuah bantal besar mungkin menempati volume 0,1 m³ tapi sangat ringan.
- Sebuah kotak kecil berisi logam bisa berat meskipun volumenya kecil.
Oleh karena itu, per koli artinya lebih fokus pada unit kemasan daripada ukuran fisik atau bobotnya.
Cara Menghitung Koli dalam Pengiriman
Menghitung jumlah koli dalam pengiriman tergolong sederhana karena berdasarkan jumlah kemasan fisik. Namun, penting juga memahami cara perusahaan ekspedisi menilai nilai akhir pengiriman, terutama jika dikombinasikan dengan berat atau volume.
Berdasarkan Jumlah Kemasan
Jika mengemas barang dalam 3 dus, 2 karung, dan 1 drum, maka total koli adalah:
- 3 (dus) + 2 (karung) + 1 (drum) = 6 koli
Setiap kemasan dianggap satu koli, tidak peduli ukurannya.
Dalam Konteks Pengiriman Kargo
Pada pengiriman skala besar seperti kargo laut atau udara, penghitungan koli tetap digunakan, namun sering dikombinasikan dengan berat aktual atau berat volume (volumetric weight).
Rumus umum berat volume:
(Panjang x Lebar x Tinggi) / 4000
Jika berat aktual lebih ringan dari berat volume, maka biaya dihitung dari berat volume. Tetapi jumlah koli tetap digunakan untuk mencatat total paket yang dikirim.
Contoh :
- Mengirim 10 kardus masing-masing berukuran 50 cm x 40 cm x 30 cm.
- Total koli: 10
- Berat volume per kardus = (50×40×30)/4000 = 15 kg
Jadi, meskipun satu koli beratnya hanya 5 kg aktual, bisa dikenai biaya berdasarkan volume barang yakni 15 kg.
Kesalahan Umum dalam Memahami Koli
Beberapa kesalahpahaman yang sering terjadi terkait arti koli antara lain :
- Mengira 1 koli selalu berarti 1 kg. (Salah)
- Mengira 1 koli selalu berukuran kecil. (Salah)
- Mengira semakin banyak koli maka semakin berat. (Tidak selalu)
Penting untuk membedakan antara jumlah koli dan parameter lainnya seperti berat, dimensi, dan jenis barang.
Pentingnya Mengetahui Arti Koli dalam Pengiriman
Pengetahuan tentang arti dan penggunaan koli dalam pengiriman memberikan keuntungan praktis, terutama bagi :
- Pelaku UMKM yang sering mengirim barang dagangan ke berbagai daerah.
- Konsumen pribadi yang hendak pindahan atau mengirim barang antar kota.
- Jasa ekspedisi lokal yang ingin mengedukasi pelanggan soal sistem penghitungan.
Dengan memahami arti koli, seseorang dapat :
- Menghindari kesalahpahaman dalam pengiriman.
- Memilih jenis layanan pengiriman yang sesuai.
- Mempersiapkan barang dan kemasan secara lebih efisien.
FAQ
Apa yang dimaksud dengan koli?
Koli adalah satuan hitung yang menggambarkan jumlah barang. Dalam hal pengiriman, satu koli diartikan satu unit barang atau kemasan, namun bukan berdasarkan berat maupun volume.
1 koli isi berapa?
Misalkan, kamu membawa 1 dus dengan ukuran yang berbeda-beda untuk dikirimkan ke jasa cargo. Artinya kamu sedang menyerahkan 1 koli ke pihak ekspedisi.
Berapa Kg 1 koli?
Satuan koli tidak memiliki berat (Kg) yang tetap, tergantung barang tersebut dikemas dalam satu kemasan atau beberapa kemasan. Contoh, kamu ingin mengirim 1 kardus berisi 2 Kg pakaian, 1 kardus lagi berisi 5 Kg buku, dan 1 kardus mainan plastik dengan berat 1 Kg. Artinya, kamu membawa 3 koli dengan masing-masing berat yang beragam.
Koli sama karton apakah sama?
Koli, karton, dan dus memiliki makna sama atau senilai. Misalkan seseorang membeli 3 karton mie instan, artinya dia membeli 3 koli mie instan atau 3 dus mie instan.